Korban Kebakaran Ruko di Kampar, Riau
Siti Rusmian Damanik yang juga single parent membesarkan 2 anak (Vivi dan Zimmi) saat menerima donasi “HDBPS Peduli”. (Dok BS) |
Kampar, BS-Kisah korban kebakaran 52 unit rumah toko (ruko) di Desa Kijang Jaya, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Selasa (9/3/2021) lalu meninggalkan kisah perjuangan hidup. Salah satu yang sangat terpukul adalah Vivi Renita Sari, mahasiswi semester 3 yang kini berusia 21 tahun. Sembari kuliah, ternyata Vivi Renita Sari juga membuka usaha sebagai tukang jahit professional.
Namun kini Vivi Renita Sari harus tinggal di tenda pengungsian dan berhenti menjahit. Pasalnya Ruko ibundanya Siti Rusmian Damanik yang juga single parent membesarkan 2 anak (Vivi dan Zimmi), sudah rata dengan tanah akibat peristiwa kebakaran Selasa pekan lalu.
Inang Valentina Br Damanik, Penasehat Perkumpulan Hasadoan Damanik Boru Panogolan Sedunia (HDBPS) menceritakan kisah keluarga Siti Rusmini Br Damanik kepada Penulis, Selasa (16/3/2021).
Selain keperluan mendesak untuk anak Siti Rusmini Damanik adalah Android dan laptop untuk kuliah anaknya. Karena hp dan laptop untuk daring terbakar semua. Sebab malam itu Siti dengan borunya keluar ada urusan sebentar, sedangkan anaknya yang laki-laki Zimmi (18 tahun) bermain di halaman rumah.
“Anak ku yang perempuan ini sampai sekarang masih shok dan sangat terpukul. Dia sangat terpukul berat, dia diam aja terus. Karena Vivi Renita Sari seorang pelaku UMKM berbakat sembari kuliah. Dia berdagang dan sekakigus seorang menjahit pakaian yang sudah ada surat ijinny dari pihak dinas Kampar, Riau,” cerita Siti Rusmini Damanik.
“Vivi Renita Sari seorang penjahit baju yang sangat lumayan bagus. Baik buat kalangan yang diatas harga lima ratus ribu rupiah sampai dua jutaan, bahkan lebih. Buat harga baju yang mau dijahit dan yang mau dijual,” tambahnya.
Siti Rusmini Damanik juga menceritakan, Putrinya Vivi Renita Sari juga menjual pakaian bakal pakaian serta assosoris pakaian wanita dan alat-alat kecantikan wanita dan bedak-bedak. Putrinya punya usaha yang cukup lumayan lengkap.
“Di dalam toko kami yang terbakar itu, punya banyak peralatan lengkap segala mesin jahit. Seperti mesin obras, mesin gulung, mesin jahit biasa ada lima dan ada beberapa mesin jahit yang sudah pakai dynamo. Karena ada teman-temannya Putri saya yang belajar menjahit sekalian jadi anggotanya dia. Juga ada banyak seteleng- seteleng kaca- kaca buat jualan assosoris, dan peralatan kecantikan wanita, bedak bedak dan wangi-wangian nya ikut terbakar,” tutur Siti Rusmini Damanik.
“Ada banyak segala patung-patung baju yang pendek dan yang panjang juga bakal-bakal baju wanita yang cukup bagus-bagus terbuat dari bahan borkat dan bahan-bahan pakaian buat baju-baju dinas kantoran seperti baju bentuk sapari juga hangus terbakar semua,” kata Siti R Damanik.
Katanya, segala bentuk kancing baju, segala bentuk warna benang dan sekalian menjual segala bentuk kancing baju dan menjual bahan bakal untuk dalalam baju yang mau dijahit yaitu kuring baju, segala bentuk gunting baju, segala bentuk rol dan lain lain ludes semua terbakar.
“Putri saya Vivi Renita Sari seorang anak gadis yang sangat pekerja keras. Pengusaha yang tidak mengenal capek. Dia cantik dan pintar. Tapi karena musibah ini semuanya usahanya Vivi sudah habis di lalap api. Dia jadi shok dan sangat terpukul berat atas kejadian kebakaran ini,” ucapnya.
Siti Rusmini Damanik juga menceritakan dampak yang dihadapi putranya atas musibah kebakaran ruko tempat usaha dan tinggal mereka.
“Anak saya yang laki-laki ini juga sangat terpukul berat. Karena dia juga pengusaha yang sudah ada ijin usahanya dari pihak dinas Kampar, seperti jualan segala macam rokok, minuman-minuman kaleng seperti lasegar dan kratindeng, M150, Susu Beruang dan Susu Soya. Juga segala macam minuman kaleng lainya seperti sprite, fanta, Aqua yang berada di dalam ruko itu juga,” ujarnya.
“Anak saya Zimmi adalah seorang anak yang baikan dan rajin. Dia adalah anak yang pintar dan pekerja keras yang tidak kenal capek. Dia bekerja jualan buat nambah uang kuliahnya dan kebutuhan yang lain lain buat mengurangi beban saya. Tetapi semuanya itu sudah habis di lalap api,” kata Siti R Damanik penuh beban.
Sementara itu Valentina Br Damanik mengatakan, tatapan kosong Siti Rusmini Damanik masih tampak kini. Putrinya Vivi Renita Sari seorang penjahit yang unggul dan juga guru penjahit. Selain itu Vivi Renita Sari juga sudah membuka lapangan pekerjaan kepad temannya.
“Wow bordam luar biasa mendidik boru kita. Ternyata biarpun Siti Rusmini Damanik single parent, mempunyai anak gadis yang brilliant, bisa kuliah, bisa menjahit, bisa bisnis, bisa jadi guru menjahit. Bisa buka lapangan pekerjaan menjahit. Bisa bersosialisasi dengan berbagai kalangan hingga jahitannya terkenal. Wow keren Vivi boru kita. Vivi sekarang sock benar dan terdiam seribu bahasa. Kita berdoa agar Tuhan memberikan pertolongan dan membuka hati para dermawan untuk membantu permodalan,” ujar Valentina Damanik.
“Ya Tuhan tolonglah Vivi boru kami ini. Bukalah jalan yang baru untuk kami tempuh dari musibah yang menimpa ruku jahitan Vivi dan Zimmiy, putra putri dari Siti Rusmini Damanik. Kepada Presiden Jokowilah harusnya sampai keprihatinan Vivi dan adeknya dan ibunya ini. Biar bisa dibantu usahanya Vivi itu. Vivi dan Zimmi anak yang cerdas dan tangkas menata hidupnya. Tau diri keduanya dibimbing oleh seorang ibu yang ditinggal pergi suami yang tak bertanggung jawab. Vivi bagai telur kupu-kupu, bermetamorfosis, tapi pas mau terbang, kupu kupu harus patah sayap. Kini Vivi butuh bantuan modal untuk memulai lagi usahanya agar kuliahynya bisa selesai,” terang Valentina Damanik.
Menurut Valentina Damanik, lewat tulisan ini pembaca bisa tergerak hatinya untuk membantu Vivi dan Zimmi dan ibunda mereka. Vivi dan adiknya Zimmi kini butuh mendasak laptop dan hp untuk daring kuliah. (Asenk Lee Saragih)
Posting Komentar
Dilarang Komentar Melanggar UU ITE