RAD dan Ritania Damanik, Sekjen HDBPS Mundur

Foto dari FB RAD.

Jakarta-
Sekretaris Jenderal (Sekjen) HDBPS Ritania Br Damanik resmi mundur dari Organisasi HDBPS yang dipinpin Raden Alam Damanik. Ketidak cocokan kepemimpinan RAD di HDBPS mendapat kritikan dari Ritania Br Damanik. Berikut tulisan Ritania Br Damanik terkait dengan kepemimpinan RAD di HDBPS hingga Ritania Br Damanik mundur dari Sekjen HDBPS.

Bulan Januari 2020 RAD minta pinjam uang ke saya dengan alasan ATM ketelan. Sementara dia harus berangkat ke Simalungun untuk jumpa dengan DPC Simalungun. Saya bilang, untuk kepentingan HDBPS Saya akan trafers 2 Juta untuk tiket beliau dan tidak perlu dikembalikan.

Lalu, berankat ke Tuban Jawa Timur, urusan hotel di handle oleh botou Jaurinson, transportasi oleh saya demi untuk HDBPS. Lalu perjalan kembali ke Bojonegoro dalam rangka silaturahmi  HDBPS, akomodasi dan transportasi saya dan botou Jaurinson yang handle.

Lalu HUT HDBPS di Karawang, masih saya dan botou Jaurinson yang handle. 10 dayok dengan harga Rp 150.000/ekor. Tempat dan konsumsi, kue tart Rp 350 Ribu, live streaming.. Memang ada iuran dipungut bagi yang hadir.

Tapi yang hadir tidak banyak. Tidak seimbang dengan meriah nya acara. Setelah selesai acara, saya yang  menutupi kekurangan biaya saat itu. Tapi heran nya, kenapa sampai ketum mengatakan bahwa saya tidak bisa membuat laporan sekjen untuk hari itu.

Bisa dibayangkan, ada beberap pengurus yang tinggal di rumah saya. Saya sedah mempersiapkan semua kepentingan acara tersebut dari a sampai z. Mana sempat saya membuat laporan sekjen? Boleh dong saya minta agar ketum membantu saya untek membuatkan laporan yang harus saya bacakan.

Karena saya disibukkan dengan prepare acara tersebut. Sementara RAD hanya ingin terlihat hebat dimata anggota. Sawer-sawer untuk penyanyi dengan ambil uangnya sendiri yang Rp 5 Juta dana sombu sihol, its not problem.

Sebegitu bodohnya kah saya tidak bisa membuat laporan???Apakah ada yang mampu handle acara tersebut sampai sukses seperti itu???Maaf saya bukan mau riya, tapi terpaksa saya harus buka semua. Bisa anda bayangkan, betapa sibuknya saya?

Cuma karena saya tidak terima untek membuat laporan lalu saya dibilang tidak bisa apa-apa. "Lang tarpalar si Ritania, apala mambaen laporan pe lang dibotoh...idageeee," sindir RAD.

Kami lanjut ke Jogya dengan Devi & Nurhabibah. Untuk biaya saya yang keluarkan. Itu uresan saya pribadi. Yang jelas untuk hotel saja saya ambil hotel bintang 4 karena berikut dll nya. Lalu, perjalanan ke Lampung, saksi hidup adalah botou Djarkasih dan Fajar, dan maseh ada kontribusi botou Jaurinson untuk sekali biaya penyebrangan.

Saya sangat berterimakasih pada RAD yang sudah sangat pintar membalik-balikan fakta. Makanya saya sadar, karena saya dianggap tidak punya kemampuan. Lang tarpalar manang aha dari saya.

Saya pastikan mundur secara resmi, apalagi demi Allah. Sakit hati saya saat saya dikatakan sebagai Songong, biadab, hati busuk, biang, mau menggulingkan ketum, kudeta, sumpah serapahnya mendoakan orang lain stroke.

Juga kebohongan-kebohongannya dalam berkata tentang pendidikan dan rekam jejaknya yang sudah malang melintang di seluruh dunia. Juga tentang deposit 99M yang dia miliki dan janji-janji surga yang dia hembuskan pada seluruh anggota tentang multi usaha dll.

Sementara hanya untuk Rp 500 Ribu saja dia pinjam pada anggota Jawa Timur. Kemana yang 99M tersebut?? Demi Allah, saya keluar dari grup karena saya tidak mau mengikuti kesalahan yang akan berkepanjangan.

Dan pernyataan dia yang mengklaim, bahwa tidak ada andil saya menempatkan posisi dia sebagai orang tertinggi di HDBPS. Ngak apa-apa, itu hak dia. Sudah biasa sifat manusia seperta kacang lupa kulit. Saya tadak akan membuka semua ini, jika tidak dimulai.

Dan setelah saya mundur, semakin banyak ocehan beliau tentang ketidakmampuan saya sebagai sekjen. Terimakasih. Saya memang bukan sehebat beliau yang SH MMMMM yang sampai sekaran saya belum tau kebenaran nya.

Karena jika orang berpendidikan, minimal punya Atitude dalam berkata. Saya tidak pernah mencampuri urusan rumah tangganya juga pribadinya. Semua rekayasa dari halletnya sendiri. Saya kena getah nya. Halletnya yang teleponan dengan ku. Saya bawa dalam canda semua dan saya bilang ke hallet nya, pertanggung jawabkan semua kata-kata itu.

Dan saya blokir akses ke beliau karena memang saya sudah tidak respect untuk komunikasi dengan beliau yang kerap labil. Saya cuma minta jangan singgung-singgung lagi nama saya di grup pengurus karena saya sudah bukan anggota HDBPS selama beliau menjadi ketum.

Sudah garis merah untuk saya. Setahun kebersamaan cukup melelahkan seperti seribu tahun tersiksa. Habis waktu, pikiran dan dompet. Apa ada gaji untek pengurus? tidak looooh. Semua karena rasa ahap.

Itu yang tidak pernah beliau ingat. Dan serasa sebagai presiden punya hak preogratif. Presiden saja kalo mau ambil keputusan hares ada musyawarah dan mufakat dengan jajarannya. Bukan otoriter sepert ipresiden HDBPS.

Semoga semakin sehat ya RADEN ALAM DAMANIK agar maseh sempat real dilantik jadi ketum hdbos yang sebenarnya. Agar bisa melantik pengurus. Jangan melantik pengurus sementara beliau pun belum terlantik.

Katanya adalah berkarat dalam organisasi. Tapi aturan mainnya saja tidak faham. Benarkah semua profile ketum hdbps itu? Karena jika dalam ranah politik, harus jelas ijasah, sertipikat berikut asset yang dimiliki sebagai syarat menjadi elit politik. Mari kita renungi bersama.

Kalo soal donasi, saya tadak tau iban. Masalah sekaran justru lebih parah dengan saya. Karena sudah membawa-bawa orang tua ku. Entah apa yang merasuki boru ku itu, bingung juga aku iban. Apalah yang dia cari???(***)

Post a Comment

Dilarang Komentar Melanggar UU ITE

Lebih baru Lebih lama